
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Untuk menciptakan suasana yang kondusif, terkendali, terkontrol, tertib dan aman maka Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tanah Bumbu melibatkan siswa-siswi dalam menebar sistem pengawasan terpadu. Hal ini dilakukan agar setiap gerak-gerik peserta didik yang sulit terdeteksi dapat termonitor secara dini lewat semacam teleksandi dari kalangan mereka sendiri.
Hal tersebut dikemukakan oleh Pembina Organisasi Siswa Intra Madrasah (OSIM) dan Majelis Perwakilan Kelas (MPK) Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tanah Bumbu, Rahmawati Shaumi, S.Pd. Dalam paparannya diungkapkan bahwa selama ini banyak siswa-siswi yang sebenarnya mengetahui tentang penyimpangan yang dilakukan oleh beberapa temannya akan tetapi karena merasa takut dan tidak ada jaminan perlindungan maka hal dibiarkan dan tidak dilaporkan ke pihak madrasah.
“Untuk menjembatani adanya kelakuan siswa-siswai kita yang nakal di luar sana maka perlu kita carikan solusi agar mereka selalu terpantau. Dari situ muncul ide untuk memanfaatkan peserta didik yang memang berkomitmen untuk menjaga citra dan martabat madrasah secara konsekuen. Akhirnya kita lakukan pendekatan secara personal kepada peserta didik yang bersangkutan untuk bisa masuk ke lingkaran kinerja pemantauan teman sebaya. Dari kalangan mereka sendiri kita dapatkan beberapa siswa yang memang sudah perpercaya untuk melakukan tugas ini, mereka dimasukkan ke dalam grup pemantau diambil beberapa orang siswa dari kelas berbeda. Mereka dibekali tata cara melaporkan suatu kasus ke madrasah secara sopan dan bertanggung jawab,” kata Rara, Jumat sore (15/11/24) saat memantau kegiatan Latihan Pramuka.
Dalam sistem kerjanya peserta didik yang mendapat kepercayaan akan dimasukkan ke dalam grup pemantau kasus. Sehingga setiap ada kasus yang menyolok mereka bisa laporkan ke pihak madrasah dengan didukung oleh bukti yang sangat akurat sehingga tidak menimbulkan fitnah. Setelah mendapatkan laporan pihak madrasah tidak serta merta menerima begitu saja tim BK akan menelusuri kasus itu secara seksama dan hati-hati tanpa menimbulkan kecurigaan bagi yang dipantau.
Semenjak melibatkan beberapa peserta didik dalam pemantauan perilaku menyimpangan yang dilakukan oleh siswa-siswi MTsN 3 Tanbu maka ada intensitas kenaikan kenakalan yang terjadi, terutama pada kasus merokok, nongkrong di tempat yang selayaknya tidak patut untuk seorang pelajar dan pacaran.
Setelah dilakukan pengecekan dan konfirmasi ke berbagai pihak ternyata memang benar. Dengan begitu siswa yang bersangkutan cepat tertangani dan secara intens. Untuk tidak menimbulkan penyalahgunaan wewenang dan melonjak siswa yang menjadi teleksandi itupun selalu di pantau oleh beberapa orang guru agar kinerjanya tetap konsisten dan bertanggung jawab.
Penulis: Miftah
Foto: Yul
Redaktur: Reni