
Banjarbaru (Kemenag Tanbu) – Perjalanan menuju Tanah Suci tak selalu dimulai dengan langkah besar. Bagi pasangan petani dari Kecamatan Simpang Empat Kabupaten Tanah Bumbu ini, langkah kecil berupa menabung dari hasil bertani setiap musim justru menjadi jalan panjang menuju mimpi seumur hidup mereka: menunaikan ibadah haji.
Muhammad Supiani (63) dan istrinya Salamah Abdul Muis (60), pasangan petani sederhana, akhirnya berangkat ke Tanah Suci tahun ini bersama Kloter 11 Embarkasi Banjarmasin. Keduanya hidup dari hasil bertani menanam padi dan sesekali sayuran. Tidak banyak hasil yang mereka dapatkan, mereka punya satu impian besar: berhaji sebelum ajal menjemput.
“Kami hanya bisa menabung sedikit-sedikit dari hasil tani. Tapi kami niatkan untuk haji, insyaAllah cukup,” tutur Supiani.
Mereka mendaftarkan diri sebagai calon jemaah haji 14 tahun lalu. Setelah menyetorkan biaya awal, mereka tidak lagi memikirkan kapan akan berangkat. Hati mereka sudah mantap.
“Setelah menyetor, kami tidak mikir lagi. Seakan-akan hati kami sudah di sana. Kalau memang ada umur, ada langkah, insyaAllah, Allah sampaikan,” kata Salamah.
Kini, di tahun 2025, nama mereka akhirnya terpanggil dalam Kloter 11 Embarkasi Banjarmasin. Saat hendak diberangkatkan, keduanya mengucap syukur penuh haru.
“Alhamdulillah, mudahan lancar dan disehatkan badan. Kami ingin ibadah dengan tenang dan menjadi haji yang mabrur,” ucap mereka lirih.
Kisah Supiani dan Salamah menjadi cermin ketulusan niat dan kekuatan tekad. Di tengah keterbatasan, mereka tetap menggenggam impian suci tanpa mengeluh, tanpa menyerah. Perjuangan mereka mengajarkan bahwa untuk menjadi tamu Allah, bukan harta yang utama, tetapi niat yang tulus dan kesabaran yang tak henti.
(Rep: Reni/Ft: Rizal)