
Batulicin (Kemenag Tanbu) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tanah Bumbu melalui Seksi Bimbingan Masyarakat (Bimas) Islam bekerja sama dengan Kanwil Kemenag Provinsi Kalimantan Selatan (Kalsel) dan Komisi VIII DPR RI mengadakan kegiatan MODIS (Muzakarah Urusan Islam) Kalimantan Selatan II yang diadakan di Masjid Agung Nurussalam, Jum’at (01/08/2025).
Kepala Kantor Kementerian Agama Kantor Wilayah Kalimantan yang dalam hal ini diwakili oleh H. Mohammad Mobarak, S.H.I., M.Si., menyampaikan bahwa memakmurkan masjid membuat kita mencapai ridho Allah dengan bahagia.
“Memakmurkan masjid merupakan jalan menuju kehadirat Allah dengan bahagia. Bahkan dalam hadist disebutkan orang yang memakmurkan masjid adalah ahlullah (keluarga Allah), dan diantara 7 golongan yang kelak dinaungi Allah di hari kiamat salah satunya adalah seseorang yang hatinya terpaut pada masjid,” ungkapnya.
Dalam kesempatan tersebut, Anggota Komisi VIII DPR RI H. Sudian Noor, S.AP yang hadir dalam kegiatn tersebut menyampaikan bahwa masjid yang dikelola dengan baik akan mampu memberi kemakmuran bagi umat Islam.
“Dalam upaya memakmurkan masjid diperlukan manajemen yang profesional. Jika manajemennya baik, maka masjid tidak hanya menjadi tempat ibadah, tetapi juga menjadi pusat kemakmuran umat,” ujarnya.
Turut hadir dalam acara ini, Ir. Kusnadi Ikhwani yang merupakan Marbot sekaligus Ketua Takmir Masjid Al-Falah Sragen, Jawa Tengah. Ia diundang sebagai narasumber karena keberhasilannya dalam menerapkan manajemen masjid yang profesional.
Kusnadi bercerita tentang pengalamanya di hadapan para peserta yang merupakan pengurus masjid se-kabupaten Tanah Bumbu. Sebelum Kusnadi bergabung sebagai pengurus, infaq yang terkumpul di Masjid Al-Falah Sragen hanya sekitar Rp15 juta per tahun. Namun setelah menerapkan sistem manajemen profesional layaknya Perusahaan (lengkap dengan transparansi laporan keuangan), jumlah infaq meningkat drastis hingga mencapai miliaran rupiah per tahun.
“Awalnya, jamaah sholat Subuh hanya 3–7 orang. Lalu saya adakan program ‘Sholat Subuh Berhadiah Umrah’, dan alhamdulillah jamaah meningkat hingga ribuan. Kami juga melakukan penggalangan dana ke berbagai daerah bahkan sampai ke mancanegara. Saya meyakini, jika masjid yang merupakan rumah Allah dikelola dengan sungguh-sungguh, maka Allah pun akan turut memeliharanya,” ungkapnya.
Ia juga menyoroti pentingnya membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) dari masjid, bukan sekadar membangun fisik bangunannya.
“Masjid bukan sekadar beton dan besi. Masjid adalah fungsi dan kontribusi. Lihatlah ketika Nabi Muhammad SAW hijrah ke Madinah, yang pertama beliau bangun adalah Masjid Nabawi. Dari sanalah lahir para sahabat dan tokoh-tokoh besar,” tegas Kusnadi.
Acara ini ditutup dengan sesi tanya jawab peserta kepada narasumber, dan diharapkan dapat menjadi inspirasi dalam pengelolaan masjid secara profesional, tidak hanya sebagai tempat ibadah tetapi juga sebagai pusat pemberdayaan umat.
Penulis : Effiza
Foto : Hasyim
Editor : Reni