
Batulicin (Kemenag Tanbu) – Kantor Kementerian Agama (Kemenag) Kabupaten Tanah Bumbu menggelar acara Peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW yang bertema Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri, Rabu (17/09/25).
Kegiatan yang digelar di Aula Kantor Kemenag Tanah Bumbu ini dimulai dengan Pembacaan Maulid Habsyi oleh Siswa MAN Tanah Bumbu.
Plh. Kepala Kantor Kementerian Agama (Ka.Kankemenag) Kabupaten Tanah Bumbu H. Khairun Noor, S.Ag menyampaikan tema Maulid Nabi Muhammad SAW tahun ini telah digaungkan secara nasional yaitu Ekoteologi: Keteladanan Nabi Muhammad SAW untuk Kelestarian Bumi dan Negeri.
“Semoga kita semua dapat meneladani Nabi Muhammad SAW baik dalam ucapan maupun perilaku, karena sudah jelas dalam diri Rasulullah terdapat uswatun hasanah (teladan yang baik),” ungkapnya.
Kepala Seksi Bimas Islam yang dalam hal ini diwakili oleh panitia pelaksana Rahadi Bayu Pradana menyampaikan bahwa peringatan Maulid Nabi Muhammad SAW ini bukan sekadar seremonial semata.
“Peringatan Maulid Nabi ini bukan sekadar seremonial tetapi juga momentum untuk meneladani akhlak mulia Rasulullah SAW, sosok yang penuh kasihsayang, sabar dan rendah hati serta menjadi rahmatan lil ‘alamin,” ujarnya.
Bertindak sebagai penceramah di acara maulid yaitu bapak Ustadz Muhammad Hidayatullah (Guru Petir). Ia menyoroti tema Maulid tahun ini dan menyampaikan bahwa tujuan belajar ilmu agama adalah untuk melestarikan bumi dan negeri ini. Disampaikan juga pesan dari gurunya yaitu Al Habib Taufik Assegaf dari Pasuruan.
“Zaman dahulu ada murid berasal dari Bogor belajar di Al-Azhar Mesir, master Syaikh di Al-Azhar menceritakan tentang sifat surga kepada murid-muridnya. Surga itu pemandangannya bagus, gunungnya hijau, ada air terjun yang mengalir sungai-sungai, pokoknya pemandangan indah. Semua muridnya kagum, tetapi ada satu murid yang menganggapnya biasa saja. Lalu Syeikh bertanya, hai murid mengapa kamu mendengar sifat surga dan menanggapinya dengan biasa saja, murid pun menjawab kalau surga itu sifatnya seperti yang syeikh sampaikan, maka negara ku adalah surga. Surga itu gunung yang hijau, pemandangannya bagus, air terjun yg mengalir sungai dibawahnya, berarti negara kami Indonesia adalah surga Syeikh,” ungkapnya.
Ustadz Hidayatullah melanjutkan ceritanya bahwa Grand Syeikh ini belum pernah ke Indonesia dan bertanya-tanya benarkah yang dikatakan murid ini berpuluh tahun kemudian murid sudah kembali ke Indonesia dan Syeikh tadi datang ke Indonesia untuk mendatangi muridnya.
“Hai murid dulu kamu pernah bercerita negara mu seperti surga, ayo buktikan. Murid mengajak syeikh ke Puncak Bogor dan melihat hamparan kebun teh yang luas, air terjun yang mengalir sungai-sungai dengan pemandangan gunung-gunung yang hijau. Benar apa yg kau katakan, ini adalah satu negara dengan “sebagian dari surga yang diturunkan Allah ke bumi”. Maka nikmat ini harus kita jaga dengan meneladani Rasullullah, khususnya oleh ASN Kemenag dari jajaran atas sampai bawah,” tegasnya.
Hampir semua tema Maulid adalah meneladani Nabi Muhammad SAW. Ayatnya juga sudah jelas dalam Surat Al-Ahzab ayat 21, tetapi ayat ini tidak boleh diputus sampai uswatun hasanah, melainkan dilanjutkan sampai akhir ayat 21 surat Al-Ahzab. Pelengkap ayat ini adalah penjelasan klasifikasi orang-orang yang dapat meneladani Nabi Muhammad SAW.
“Tidak semua orang Islam bisa meneladani Nabi. Di dalam diri Nabi Muhammmad terdapat teladan yang baik bagi kelompok orang yang “kana yarjullah” yaitu mengharapkan keridhoan Allah, tujuan hidupnya adalah keridhoan Allah dan husnul khotimah. Jika ada muslim yang tujuan hidupnya bukan Allah, orang itu sulit untuk meneladani Nabi Muhammad SAW. Kalau kita masih tersenyum kepada orang kaya / berpangkat saja maka sulit kita meneladani Nabi. Karena ajaran Nabi Muhammmad SAW kita dianjurkan untuk tersenyum dan bermanis muka kepada siapa saja bukan tergantung kaya dan pangkatnya. Kedua, orang yang “yaumal akhirah”, yaitu orang yang takut dengan hari kiamat dan mempersiapkannya. Dua kararakteristik inilah yang mudah meneladani Nabi Muhammad. Tanpa dua karakteristik ini seseorang sulit meneladani Nabi,” pungkasnya.
Turut hadir dalam acara ini Kepala Imigrasi Kelas II Batulicin, Ketua BAZNAS Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala KUA se-Kabupaten Tanah Bumbu, Pengawas Madrasah se-Kabupaten Tanah Bumbu, Kepala Madrasah (MI, MTs, MA) se-Kabupaten Tanah Bumbu, seluruh ASN Kemenag baik di Kantor, madrasah dan KUA yang mewakili.
Penulis : Effiza
Foto : Reni
Editor : Reni