
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Kepala Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tanah Bumbu, Lilik Yulianti, M.Pd menegaskan bahwa gelaran Pengukuhan dan Perpisahan bagi kelas terakhir di suatu jenjang sekolah atau madrasah merupakan sebuah momentum untuk terus menjaga ikatan kebersamaan. Hal tersebut disampaikan oleh kamad usai pelaksanaan acara khataman, pengukuhan dan perpisahan kelas IX MTsN 3 Tanah Bumbu.
Dalam paparannya kamad menegaskan bahwa kegiatan pengukuhan dan perpisahan memang merupakan suatu tradisi setiap tahun akan tetapi tidak semua bisa memaknai acara tersebut secara proporsional.
“Kadang acara pengukuhan dan perpisahan itu hanya dipandang sebuah kegiatan yang menandai berakhirnya sebuah kebersaman dan keterikatan antara seorang siswa dengan almamaternya yang didalamnya ada komponen dewan guru, staf dan karyawan. Sehingga setelah itu seakan tidak memiliki tanggung jawab untuk tetap konsekuen menjaga eksistensi sebagai alumni padahal pengukuhan dan perpisahan itu seyogyanya hanya sebuah tanda yang menunjukkan berakhirnya sebuah jenjang yang akan diteruskan ke jenjang berikutnya,” kata Lilik Yulianti di ruang kerjanya ketika minta tanggapannya tentang pengukuhan dan perpisahan, Selasa (12/6/2024).
Lilik menambahkan bahwa ikatan kebersamaan dan kekeluargaan itu sebenarnya akan terus terbina sampai kapanpun sehingga tidak ada istilah mantan ataupun bekas sekolah atau bekas guru, “Kalau itu terjadi sungguh tidak berakhlak dan beradab karena dalam siklus menuntut ilmu tidak ada bekas atau mantan. Guru dan siswa adalah ikatan dunia akhirat yang tidak pernah terpisahkan,” tambahnya.
Memang acara pengukuhan dan perpisahan itu hanyalah sebuah pernyataan yang menandakan berakhirnya aktifitas menimba ilmu untuk satu jenjang pendidikan yang selanjutnya akan diteruskan ke jenjang berikutnya. Namun di sisi lain pengukuhan dan perpisahan ini sebagai tanda dikembalikannya seorang siswa kepada orangtua atau walinya secara resmi. Dengan kata lain boleh dikatakan sebagai serah terima peserta didik dari sekolah atau madrasah dengan orang tua atau wali siswa.
Bagi mereka yang memahami sebuah pengukuhan dan perpisahan tentu akan memunculkan sikap yang terjaga dengan tetap memelihara komunikasi dan persaudaraan walaun sudah keluar dari sekolah atau madrasahn yang bersangkutan. Menganggap diri menjadi bagian keluarga besar dan alumni yang terus konsisten menjaga nama baik almamater dan dewan guru dimanapun dia berada.
Penulis : Man
Foto : Jib
Redaktur : Reni