
Batulicin (Kemenag Tanbu) – Menjelang peristiwa Istiwa A’zam atau Rashdul Kiblat yang merupakan fenomena melintasnya matahari di atas Ka’bah, Kementerian Agama (Kemenag) RI mengajak masyarakat untuk berpartisipasi dalam gerakan Hari Sejuta Kiblat yang jatuh pada tanggal 27 Mei 2024 mendatang pukul 16.18 WIB atau 17.18 WITA.
Sebagai upaya mendukung kegiatan tersebut, Kepala Kantor Kemenag Kabupaten Tanah Bumbu mengerahkan seluruh jajarannya untuk menyukseskan Gerakan Hari Sejuta Kiblat tersebut dalam rapat koordinasi melalui Zoom Meeting, Rabu (22/05/24).
“Bersama-sama kita turut serta menyukseskan Gerakan Hari Sejuta Kiblat ini sekaligus memanfaatkan momentum ini untuk memeriksa kembali ketepatan arah kiblat kita di rumah masing-masing sebagaimana yang kita ketahui bahwa arah kiblat yang sesuai yaitu untuk kesempurnaan ibadah salat kita,” tutur H. Rusbandi.
Peristiwa astronomi ini terjadi dua kali dalam setahun, umumnya pada 27-28 Mei dan 15-16 Juli, ketika deklinasi matahari sama dengan lintang geografis Kabah. hal tersebut memungkinkan masyarakat untuk meluruskan arah kiblat, karena pada waktu yang telah diperhitungkan melalui metode ilmu falak, bayangan semua benda yang berdiri tegak lurus akan sejajar dengan arah kiblat.
Kepala Seksi Bimas Islam H. Abdul Hamid sebelumnya juga telah melakukan simulasi sebagai contoh bagi jajaran Kemenag yang akan ikut serta memeriksa arah kiblat melalui peristiwa Istiwa A’zam ini dengan memanfaatkan benda-benda yang mudah ditemukan di rumah seperti tali, botol air mineral sebagai bandul dan tiang.
“Ini menjadi kesempatan terbaik untuk memverifikasi arah kiblat pertama-tama pilih lokasi yang ingin diketahui arah kiblatnya, cari lokasi yang rata dan terkena cahaya matahari, Tancapkan tongkat di atas permukaan tanah atau gantungkan bandul, Tunggu hingga waktu rashdul qiblah tiba, lalu amati bayangan tongkat atau benang pada waktu tersebut,” jelas H. Hamid.
Setelah itu H. Hamid menambahkan untuk menarik garis lurus ujung bayangan dengan pusat bayangan, baik tongkat atau bandul. Garis lurus yang menghadap dari ujung ke pusat bayangan merupakan arah kiblat untuk tempat tersebut.
Adapun kelompok masyarakat sasaran yang akan dilibatkan di antaranya Penyuluh Agama Islam, Pondok Pesantren dan Majelis Taklim, Ormas Islam, Kampus/Universitas, dan Badan Kesejahteraan Masjid (BKM).
Penulis : Reni
Foto : Reni
Redaktur :Reni