

Satui (MTsN 3 Tanbu) – Ketika sudut-sudut madrasah mulai sepi dari aktivitas pembelajaran karena waktu KBM telah berakhir, namun di antara kesunyian tersebut lantunan syair-syair Maulid Al-Habsyi menggema memenuhi kawasan madrasah yang berasal dari Aula Masdrasah di lantai atas. Kegiatan pembacaan syair-syair Maulid Al Habsyi ini menandai dimulainya ekskul Al-Habsyi.
Menurut pembina sekaligus pembimbing eskskul Maulid Al-Habsyi MTsN 3 Tanah Bumbu, H. Muhammad Syairzai, S.Pd.I, MM mengungkapkan bahwa kegiatan hari ini merupakan gelaran latihan perdana untuk semua anggota baik yang lama maupoun yang baru bergabung untuk Semester Ganjil Tahun Pelajaran 2025 / 2026.
“Untuk kegiatan latihan perdana ini Alhamdulillah dihadiri oleh hampir semua anggota yang terdaftar di ekskul ini. Lumayan jumlahnya. Walaupun kita menyadari bahwa pada awalnya memang banyak peserta yang bergabung namun seiring dengan berjalannya waktu banyak pula yang mengundurkan diri sehingga tinggal yang memang benar-benar ingin dan bersungguh menekuni maulid Al-Habsyi ini, baik syair-syairnya mauopun penggunaan alat tarbang penggiringnya,” kata Syairazi Rabu, (6/8/2025).
Sebagai ekskul yang bernuansa keagamaan yakni pembacaan syair-syair maulid ekskul ini cukup familiar sehingga banyak peminat. Dalam pemberian materi semua peserta diberikan satu atau 2 buah judul syair yang wajib dibaca dengan baik.
Begitu juga dengan penggunaan alat penggiringnya seperti tarbang. Satu persatu diajai bagaimana memainkan alat tersebut sesuai dengan fungsinya. Memang rumit bagaimana harus meningkah atau pukulan tarbang tersebut sehingga menimbulkan nada dan irama yang merdu dan nyaman di dengar.
Semua proses tersenbut harus dijalani dengan tekun dan telatin tahap demi tahap dan yang terpenting kata H. Syairazi wajib memiliki kesabaran. Ituylah sebabnya pada akhirnya banyak yang menyerah alias mengundurkan diri karena tidak sabar dalam mengikuti latihan yang digelar.
Akhirnya yang tinggal adalah mereka yang memang benar-benar mau bisa dan menguasai Maulid Al-Habsyi ini baik bacaan syairnya maupun penguasaan cara memainkan tarbang penggiringnya. Namun mereka yang tersisa lumayan masih banyak sehingga terkadang masih bisa dibagi kebeberapa kelompok, baik putra maupun putri.
Penulis: Man
Foto: Yul
Redaktur: Reni
