
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Pemanfaatan buku-buku diperpustakaan sebagai bahan pembelajaran untuk menganalisis unsur-unsur intrinsik satra pada Mata Pelajaran Bahasa Indonesia. Hal ini tentu berkaitan dengan multi fungsi perpustakaan sebagai sumber dan tempat belajar yang menyenangkan dan penuh kemeriahan.
Menurut pengelola Perpuastakaan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Tanah Bumbu, Ida Astuti rahman menurturkan bahwa dengan semakin kuatnya peran perpus dalam menunjang pembelajaran di sekolah atau di madrasah maka eksistensinya pun semakin ditingkatkan dan digalakkan untuk kepentingan pembelajaran peserta didik.
“Saat ini tidak dipungkiri bahwa keperluan naskah-naskah teks dapat diakses dimanapun dengan kecanggihan media komunikasi. Akan tetapi juga tidak bisa serta merta meninggalkan buku-buku teks yang secara umum berada di perpustkaaan. Begitu banyak fungsi-fungsi perpustakaan yang bisa dimanfaatkan untuk menunjang berbagai keperluan dalam proses pendidikan dan pembelajaran. Salah satunya adalah kegiatan penelaahan, bedah buku dan penganalisaan suatu karya satra,” kata Ida Astuti, Rabu (22/01/25).
Dalam kegiatan penganalisaaan unsur-unsur karya sastra ini sudah diastikan akan memerlukan banyak buku apalgi kegiatan ini bersifat klasikal, dimana satu kelas akan terlbat langsung dalam kerja ini. Maka dari itu sudah dipastikan emerlukan banyak buku referensi sebagai bahan penganalisaan. Apalagi frekunesi kegiatan ini begitu padat dengan banyaknya jelas yang dimiliki karena semua kelas sudah dipastikan ada Mta Pelajaran Bahasa Indonesia.
Hal tersebut juga diungkapkan oleh Siti Munfatikatul Khoiriyah, S.S salah seorang guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia yang mana menurutnya untuk pelajaran Bahasa, khususnya Bahasa Indonesia sudah dipastikan tidak akan bisa terpisahkan dengan peran perpustakaan sebagai penyedia bahan-bahan bacaan, terutama buku-buku sastra. Sebab peserta didik akan terbebani kalau setiap kegiatan penganalisaan unsur-unsur dalam sastra itu harus membeli buku-buku fiksi diluaran.
Dengan adanya perpustakaan ini maka peserta didik dapat memanfaatkan selaus-luasnya semua sarana dan rasarana yang ada secara optimal.
Berdasarkan data kunjungan ke perpustakaan setiap harinya selalu mengalami peningkatan terutama pada saat adanya tugas-tugas yang dinberikan oleh guru pemegang mata pelajaran untuk mencari bahan tugas di perpustakaan. Memang ini salah satu kiat untuk meramaikan perpustkaaan sebagai gudangnya ilmu. Tidak terkecuali PTK yang juga sering berkunjung ke perpustakaan.
Penulis: Man
Foto: Yul
Redaktur: Reni