
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Gelaran Perkemahan Jumat-Sabtu (Perjusa) yang di selenggarakan oleh Gugus Depan Gerakan Pramuka 03.001 – 03.002 Pangkalan Madrasah Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Tanah Bumbu telah usai namun tinggalkan berbagai kesan unik bagi setiap peserta.
Hal tersebut diungkapkan oleh wakil pembina Gerakan Pramuka MTsN 3 Tanah Bumbu, Tino Suliswanto, S.Pd. Dalam paparannya disebutkan bahwa banyak peserta perkemahan yang mengikuti kegiatan ini melakukan hal-hal unik, kocak bahkan konyol. Hal tersebut terjadi disebabkan latar belakang peserta yang seebelumnya waktu di SD maupun di MI tidak pernah sama sekali mengikuti kegiatan-kegiatan perkemahan dalam kepramukaan. Akibatnya banyak hal-hal lucu terjadi, dimana mereka menganggap perkemahan itu layaknya seperti kemah kemping atau piknik. Padahal dalam perkemahan dalam pramuka punya aturan dan juknis pelaksanaan yang rapi dan tertata karena mereka dibina dan didik untuk menjadi anggota pramuka yang mandiri dan bertanggung jawab.
“Dalam pelaksanaan perkemahan ini kali ini kita temukan beberapa kesan unik dari peserta dari sekelompok regu yang tidak bisa masak sama sekali hingga menangis karena tidak dapat menyelesaikan lomba sampai kepada pseserta yang ingin tidur-tiduran saja. Padahal jadwal kegiatan begitu padat namun mereka begitu santainya, baru setelah didesak atau mendapat hukuman baru sadar kalau itu memang berlaku di perkemahan. Menghadapi sikap-sikap konyol seperti itu panita dewan galang hanya manyon dan gereget namun mereka sadar bahwa calon anggota pramuka baru ini sebagian besar memang tidak biasa dengan kegiatan-kegiatan di kepramukaan. Meskipun waktu di SD atau Mi mereka berpakaian pramuka akan tetapi sikap dan jiwa kepramukaan belum dibentuk pada diri pribadi. Karena ini adalah masa peralihan jenjang pendidikan yang memang perlu mendapat bimbingan dan arahan secara seksama dan telatin kalau mau menjadi mereka siswa-siswi yang handal dan unggul.” Kata Tino pada Sabtu sore (3/8/2024).
Kejadian-kejadian yang menggelikan itu dirasakan oleh para peserta salah satunya yang diungkapkan oleh seorang siswa, yang disuruh oleh regunya mengikuti lomba masak padahal seumur-umur dia tidak pernah tahu cara memasak atau ada peserta lain yang membawa pakaian seperti mau pergi merantau atau pindahan.
“Jangankan memasak pegang kompor dan cara menyalakan kompor saja saya tidak mengerti. Itulah yang membuat saya merasa takut dan malu. Namun dari kejadian ini baru saya menyadari bahwa seseorang itu perlu belajar untuk mengatur diri sendiri tidak hanya selalu menggantungkan kepada orang lain karena ada waktu kita harus sendiri,” katanya malu-malu.
Memang tujuan dari perkemahan ini salah satunya adalah menguji mental dan keterampilan dalam berbagai hal. Bagi seorang Pramuka yang berpegang pada Trisatya dan Dasa Dharma pramuka sudah seyogyanya memiliki jiwa terampil dan kemandirian dalam menghadapi berbagai kendala dalam kehidupan nyata sehari-hari. Itulah jiwa Praja Muda Karana yang memang notabenenya membentuk generasi yag siap dan mapan lahir dan batin.
Terlepas dari berbagai hal yang unik dan konyol yang terjadi di kegiatan Perkemahan Jumat – Sabtu ( Perjusa ) Gudep 03.001 -03.002 Pangkalan Madrasah Tsanawiyah Negeri 3 Tanah Bumbu kiranya teklah berhasil mengantarkan anggota-anggota baru Pramuka yang siap menggantikan regenerasi dengan semangat yang luar biasa. Mereka telah dibekali pengetahuan dan keterampilan yang memadai untuk bisa menjadi Dewan Galang nantinya.
Selamat bergabung di Gerakan Pramuka Tsanega semoga terus mengukir prestasi dan terus berkembang menjadi generasi yang tangguh berjiwa Pancasila dan berakhlakul karimah.
Penulis : Miftah
Foto : Mpk
Redaktur : Reni