
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Program pembiasaan pagi yang sudah berjalan selama 3 tahun ini berdampak signifikan terhadap pola kedisiplinan siswa. Hal tersebut dapat dilihat dari frekuensi keterlambatan ataupun sikap lain yang memiliki keterkaiatan dengan disiplin. Termasuk didalamnya pola belajar dan cara belajar yang diterapkan oleh siswa. Semuanya mencerminkan adanya perubahan kearah perbaikan yang nyata. Hal tersebut terungkap ketika beberapa orang guru terlibat dalam diskusi kecil yang mengangkat topik pola sikap siswa dalam menghadapui tantangan informasi global di era digital.
Salah satu guru Sopan Mulia Wijaya, M.Pd selaku guru Bimbungan Konseling (BK) menuturkan bahwa pola penataan kedisiplinan peserta didik itu memang dimulai dari awal untuk membiasakan hal-hal yang baik dan bermanfaat.
“Kita tidak menyangkal kalau anak-anak zaman sekarang sangat rentan terhadap pola-pola didik yang buruk, terutama yang berkaitan dengan kedisiplinan dan akhlak. Terlalu berat tantangan yang mereka hadapi. Kalau tidak dilakukan pembinaan secara telatin tidak mustahil mereka akan menjadi generasi yang rusak. Namun Alhamdulillah program pembiasaan yang dilaksanakan di madrasah ini dapat meredam kebrutalan zaman tersebut. Walaupun harus diakui masih ada oknum-oknum siswa yang tetap terjebak dalam ketidakpastian,” kata Sopan di ruang guru, Kamis (14/11/24).
Program pembiasaan yang dijalankan di MTsN 3 Tanah Bumbu memang suatu program kolaborasi yang melibatkan seluruh eleemen, tidak saja pihak madrasah dalam hal ini dewan guru dan seluruh karyawan dan staf namun juga melibatkan secara langsung orangtua / wali siswa. Komite dan masyarakat.
Kebiasaan yang ditanamkan sejak permualaan siswa masuk ke madrasah ini akan terus ditempa hingga mereka menyelesaikan studinya di jenajg madrasah ini. Pembiasaan pagi yang lebih dominan berperan dalam hal pendisiplinan waktu, dimana setiap peserta didik sudah harus ada hadir di madrasah sebelum pukul 07.00 dengan menyelesaikan tugas harian piket kebersihan lingkungan madrasah, setelah itu dilakukan tadarus rutin harian, dilanjutkan dengan kegiatan berkala seperti tausyiah, pembacaaan syair-syair maulid, ceramah oleh peserta didik dan kegiatan-kegiatan lain yang diharapkan mampu menciptakan suasana religius dan kondisi pendisiplinan yang kuat. Pola pembentukan karakter seperti ini diharapkan akanmmerambat ke pola sikap yang lain, seperti pola menerima pembelajaran di kelas, pola bergaul yang sopan dan lain-lain.
Dari pemantauan yang terus menerus dilakukan hasil dari program pe,biasaan setiap pagi ini mulai menampakkan hasil yang cukup membanggakan. Banyak peserta didik yang mengalami perubahan sikap yang tadinya lalai terhadap tugas kini sudah mulai menunjukkkan sikap bertanggung jawab. Termasuk hal lainnnya.
Semua pihak berharap kondisi seperti ini akan terus tumbuh dan berkembang sehingga memuculkan generasi-generasi Islami yang punya pola karakter yang tangguh dan dapat diandalkan sebagai penerus cita-cita bangsa.
Penulis: Miftah
Foto: Yul
Redaktur: Reni