
Satui (MTsN 3 Tanbu) – Siswa-siswi Madrash Tsanawiyah Negeri (MTsN) 3 Tanah Bumbu, melakukan penimbangan hasil ecobrick yang mereka hasilkan dalam beberapa pekan. Apa yang mereka lakukan adalah sebuah terobosan untuk menakar kepedulian terhadap lingkungan, khususnya penanganan sampah-sampah plastik.
Sebagaimana diketahui bahwa Ecobrick adalah salah satu contoh kreasi kerajinan yang terbuat dari limbah atau sampah plastik yang revolusioner, dimana kemanfaatannya sangat sangat besar bagi kehidupan manusia ecobrick menjadi salah satu solusi di tengah kebuntuan pengelolaan limbah plastik saat ini.
Menurut koordinator proyek Ecobrick MTsN 3 Tanah Bumbu, Rahmawati Shaumi, S.Pd mengungkapkan bahwa kegiatan yang melibatkan seluruh peserta didik ini adalah sebuah program untuk mencoba memanfaatkan sampah-sampah plastik yang susah untuk diatasi dengan proyek Ecobrick ini setidaknya kita dapat meminimalisir limbah sampah yang setiap hari harinya selalu ada.
“Kita tahu dimanapun selama masih ada aktivitas kehidupan masyarakat maka sudah dipastikan masalah sampah pasti ada, tinggal bagaimana kita membijaksanai dalam hal penanganannya. Dari fenomena inilah munculnya program Ecobrick yang akan memberi angin segar dalam proses daur ulang sampah plastik. Langkah ini adalah sebuah inovasi yang revolusioner dengan rancangan untuk mengelola limbah plastik yang sukar untuk diuraikan,” kata Rara, Jumat (02/05/25).
Program pengelolaan sampah plastik lewat inovasi Ecobrick ini telah dilakukan oleh MTsN 3 Tanah Bumbu, sejak awal Januari 2025 dan kini telah berjalan kurang lebih 3 bulan. Maka oleh koordinator menginstruksikan aagar semua peserta didik untuk mengumpulkan Ecobricknya kepada wali kelas masing-masing untuk dilakukan peninbangan dan pengecekan. Selanjutnya ecobrick-ecobrick itu dikumpulkan untuk nantunya dimanfaatkan. Meskipun sederhana Ecobrick ini mampu menjadi pengganti material bangunan konvensional, seperti batu bata, batu merah ataupun batako.
Dengan menerapkan pengelolaan yang menggunakan prinsip 3R (reuse, reduce dan recycle) diharapkan ecobrick dapat menjadi upaya kreatif dalam pemanfaatannya limbah plastik untuk menciptakan dampak positif lingkungan.
Pada kegiatan penimbangan ini diawali oleh Kelas 8A sebagai kelas pelopor, kemudian diikuti oleh elas-kelas yang lain yang diharapkan tuntas dikumulkan pada 25 Mei 2025 yang akan datang. Sebelum pelaksanaan Sumatif Akhir Tahun (SAT) dipastikan seluruh kegiatan ecobrick tahap pertama telah selesai yang nantinya akan dilanjutkan tahapan berikutnya.
Penulis: Man
Foto: Ra
Redaktur: Reni