
Jakarta (KUA Kusan Hilir) – Penghulu Ahli Pertama KUA Kusan Hilir, M. Zainuddin Samima, S.Ag, menjadi satu diantara dua peserta yang terpilih mewakili Kalimantan Selatan dalam kegiatan Sekolah Penyuluh dan Penghulu Aktor Resolusi Konflik (SPARK) 2025 yang diselenggarakan oleh Direktorat Jenderal Bimas Islam Kementerian Agama RI di Hotel Mercure Ancol, Jakarta, pada 22–26 Juni 2025.
Kegiatan ini diikuti oleh 50 peserta berasal dari berbagai daerah di Indonesia yang telah melalui berbagai tahapan seleksi ketat dari lebih dari 800 pelamar. SPARK 2025 merupakan program pelatihan intensif yang bertujuan meningkatkan kapasitas penyuluh dan penghulu dalam merespon dan menyelesaikan potensi konflik keagamaan di masyarakat.
Direktur Jenderal Bimas Islam, Dr. H. Arsad Hidayat, M.A., dalam sambutannya saat membuka kegiatan, menegaskan pentingnya peran strategis penyuluh dan penghulu sebagai ujung tombak moderasi beragama di tengah masyarakat.
“Penyuluh dan penghulu harus hadir sebagai problem solver, bukan hanya pelaksana administrasi. Mereka harus mampu mendeteksi dini, merespon, dan menjadi penengah dalam setiap konflik yang berpotensi mengganggu kerukunan umat,” tegasnya.
Zainuddin mengaku bersyukur atas kepercayaan yang diberikan kepadanya untuk mengikuti SPARK 2025. Ia berharap ilmu dan pengalaman yang diperoleh dapat diterapkan dalam tugas sehari-hari, khususnya sebagai Aktor Resolusi Konflik (ARK) di wilayahnya.
“Ini bukan hanya kesempatan belajar, tetapi juga bentuk amanah agar kami menjadi lebih siap dalam membina umat, menjaga kerukunan, dan mencegah konflik di tengah masyarakat,” ujarnya.
SPARK 2025 merupakan angkatan ke-9 sejak pertama kali diluncurkan pada tahun 2022. Program ini diharapkan melahirkan SDM Kemenag yang tangguh, adaptif, dan solutif dalam merespon dinamika sosial keagamaan di era modern.
Penulis: Samima
Foto: Samima
Redaktur: Reni